Jumat, 20 Juli 2012

Lanjutan Berkarya Seni Rupa Dua Dimensional

Mosaik
Bahan pokok yang dapat dimanfaatkan untuk membuat mosaik ini sangat beragam. Bahan tersebut misalnya : potongan kertas, lempengan kayu, kaca, potongan keramik, marmer, biji-bijian, batu-batuan. Alat yang digunakan untuk mengerjakan bahan tersebut sesuai dengan jenis bahan yang akan ditempelkan, misalnya : triplekss atau karton (sebagai bidang dasar), pensil (untuk merancang pola gambar), lem (kertas, aibon, lem putih atau kayu), cutter (pisau).
Prosedur pengerjaan :
a)    Buat rancangan, gambar pada kertas yang disediakan
b)   Sediakan bahan yang akan ditempelkan
c)    Tempelkan bahan-bahan yang sudah disediakan itu pada tempat yang sudah dirancang. Perlu diingat bahwa ukuran dari bahan yang ditempelkan umumnya sama. Pada satu hasil karya mosaik, mungkin saja ada beberapa kelompok ukuran.



Menggambar Bentuk 
Bahan dan alat yang digunakan : kertas gambar, benda atau model yang akan digambar, pensil hitam atau pensil warna ataupun spidol.
Prosedur pengerjaan :
a)    Tempetkan benda atau model yang akan digambar ditengah yang akan menggambar
b)   Menggambar benda dengan mencontoh langsung benda yang dijadikan model sesuai posisi
c)    Penyelesaikan akhir gambar bisa hanya hitam putih, hanya dengan pensil saja, dengan bollpoint atau mungkin dengan pensil warna

media kertas, pensil 2B

Menggambar ilustrasi
Bahan dan alat yang digunakan : kertas gambar, pensil hitam, pensil warna, spidol warna, tinta, cat air, kuas cat air.
Prosedur pengerjaan :
a)    Membuat rancangan gambar sesuai dengan tema. Misalnya tumbuhan atau flora. Rancangan dibuat dengan pensil hitam pada kertas gambar.
b)   Penyelesaian akhir gambar seperti pada gambar bentuk. Gambar cukup hitam putih, menggunakan pensil hitam atau tinta, dapat juga diselesaikan dengan menggunakan warna. Warna dapat diambil dari pensil warna, spidol warna, atau cat air.




Menggambar beberapa jenis unggas dan binatang berkaki empat
Bahan dan alat yang digunakan : kertas gambar, pensil hitam, pensil warna, spidol warna, tinta, cat air, kuas cat air.
Prosedur pengerjaan :
a)    Membuat rancangan gambar sesuai dengan tema. Misalnya hewan atau fauna Rancangan dibuat dengan pensil hitam pada kertas gambar.
b)   Penyelesaian akhir gambar seperti pada gambar bentuk. Gambar cukup hitam putih, menggunakan pensil hitam atau tinta, dapat juga diselesaikan dengan menggunakan warna. Warna dapat diambil dari pensil warna, spidol warna, atau cat air.
 



Menggambar manusia (anak-anak dan orang dewasa)
Bahan dan alat yang digunakan : kertas gambar, pensil hitam, pensil warna, spidol warna, tinta, cat air, kuas cat air.
Prosedur pengerjaan :
a)    Membuat rancangan gambar sesuai dengan tema. Misalnya anak-anak dan orang dewasa. Rancangan dibuat dengan pensil hitam pada kertas gambar.
b)   Penyelesaian akhir gambar seperti pada gambar bentuk. Gambar cukup hitam putih, menggunakan pensil hitam atau tinta, dapat juga diselesaikan dengan menggunakan warna. Warna dapat diambil dari pensil warna, spidol warna, atau cat air.
 







Media Pembelajran PKn

Media Pembelajaran Pkn dengan teknik Montase

Montase
Bahan yang digunakan : gambar dari majalah atau koran atau kalender bekas, atau reproduksi potret, gunting, cutter, lem.
Prosedur pengerjaan :
a)    Potonglah gambar-gambar atau reproduksi potret dari majalah, poster, kalender atau lainnya mengikuti kontur gambar atau potret tersebut. Gambar yang dipotong mungkin hanya bagian tertentu saja.
b)   Susunlah hasil guntingan tadi berdasarkan kreasi masing-masing, pada kertas gambar yang sudah disediakan. Susunan gambar tadi akan menghasilkan suatu susunan bentuk yang baru, dan kadang-kadang aneh, lucu dan fantastik. Penyusunannya menggunakan lem.
Untuk memberikan kesan gambar yang artistik dan fantastik, gambar montase ini bisa dilengkapi dengan goresan spidol warna, atau pulasan cat air pada bagian tertentu yang dianggap perlu.


Perluasan Tema


Seni sebagai media pendidikan
Seni merupakan suatu proses penggambaran ekspresi diri manusia sehingga bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Dalam mengungkapkan ekspresi jiwa, seorang individu memiliki cara yang berbeda-beda untuk menggambarkannya. Oleh karena itu seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sangat sulit untuk dinilai, bahwa masing-masing individu memilih sendiri perarturan dan parameter yang menuntun dalam mengekpresikan diri. Inilah yang membuat sebuah seni dirasa menarik untuk dipelajari, karena dengan mempelajari seni kita dapat melihat berbagai macam cara penggambaran ungkapan ekspresi individu.
Di dalam dunia pendidikan terutama untuk Sekolah Dasar pun seni mempunyai peran yang sangat penting. Di mana seni yang digunakan sebagai alat pendidikan dalam pendidikan seni bukan semata-mata bertujuan untuk mendidik anak menjadi seniman melainkan membina anak-anak untuk menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, dan melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreatifitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Anak dapat berimajinasi sesuai dengan apa yang dikehendaki untuk memunculkan apa yang ada dalam pikirannya melalui pendidikan seni.
Tentunya dalam dunia pendidikan terutama ke untuk Sekolah dasar, seni mempunyai peran yang penting untuk menunjang perkembangannya. Banyak hal yang dapat diperoleh oleh siswa dengan belajar seni, yaitu sebagai berikut :
1.      Memberikan fasilitas yang sebesar-besarnya kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya (ekspresi bebas).
2.      Melatih imajinasi anak, ini merupakan konsekuensi logis dalam kegiatan ekspresi supaya dalam berekpresi seorang anak mempunyai bayangan terlebih dahulu yaitu dengan latihan imajinasi yang dapat berangkat dari pengamatan maupun hasil rekapitulasi kejadian yang telah direkam oleh otak.
3.      Memberikan pengalaman estetik dan mampu memberi umpan balik penilaian (kritik dan saran) terhadap suatu karya seni sesuai dengan mediumnya.
4.      Pembinaan sensitivitas serta rasa pada umumnya, hasil yang diharapkan adalah terbinanya visi artistik dan fiksi imajinatif.
5.      Mampu memberikan pembinaan ketermpilan yaitu dengan membina kemampuan praktek berkarya seni kerajinan. Hal ini berguna untuk mempersiapkan kemampuan terampil dan praktis sebagai bekal hidup di kemudian hari.
6.      Mengembangkan kemampuan intelektual, imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif, keterampilan, dan mengapresiasi terhadap hasil karya seni dan keterampilan dari berbagai wilayah Nusantara dan mancanegara.
7.      Siswa memiliki pengetahuan, pengalaman dan kemauan keras berkarya dan berolah seni, serta kepekaan artistik sebagai dasar berekspresi pada budaya bangsa. Tujuan tersebut pada dasarnya adalah menyiapkan anak untuk berpengetahuan, bercakapan dan berkemampuan dalam tingkat dasar agar kelak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
8.      Menumbuhkembangkan sikap profesional, kooperatif, toleransi, dan kepemimpinan.
9.      Seni sebagai alat pendidikan dalam pendidikan seni bukan semata-mat bertujuan untuk mendidik anak menkjadi seniman melainkan membina anak-anak untuk menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, dan melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreatifitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan.
Selain itu, seni juga mempunyai peran penting terutama dalam konstelasi kurikulum pendidikan, antara lain yaitu :
1.        Seni sebagai bahasa visual
Anak usia SD dalam kehidupannya sangat dekat dengan berkarya seni dan hampir bisa dikatakan bahwa perilaku anak dekat dengan kegiatan kesenian atau dapat dikatakan “tiada hari tanpa seni”. Kegiatan berseni merupakan kebutuhan anak dalam mengutarakan pendapat, berkhayal atau berimajinasi, bermain, belajar memahami bentuk yang ada di sekitar anak, dan merasakan perasaan (gembira, sedih, dll).
Dalam konteks seni berperan mengemukakan pendapat tampak ketika anak menyanyi atau menari ataupun menggerakkan bertema maupun tanpa tema. Karya seni mereka berikan tema sesuai dengan keinginan pada saat itu,  sebagai contoh ketika anak membayangkan nikmatnya berada dalam ban-ban ibu, dan ibu menimangnya sambil menyanyikan lagu akan kembali muncul dalam bentuk gambar seorang perempuan dan kain. Ungkapan itu juga dapat berupa celotehan suara menyanyi dan menirukan orang sedang menimang boneka. Namun dapat pula berupa gambar bentuk yang di mulai dari menggambar pesawat terbang yang indah dengan bentuknya yang khas anak kemudian selang beberapa menit gambar tersebut dicoret sampai menutup permukaan. Disinilah ungkapan kesal pesawat musuh menembak pesawat idealnya.
2.        Seni membantu pertumbuhan mental
Ternyata contoh di atas merupakan perkembangan simbol rupa yang terjadi pada saat anak ingin menyatakan bentuk yang difikirkan, dirasa, atau dibayangkan. Bentuk-bentuk tersebut hadir bersamaan dengan perkembangan usia mental anak. Pada suatu ketikapertumbuhan badan seorang anak lebih cepat daripada perkembangan pikirannya. Ketidak sejajaran perkembangan anak tersebut menyebabkan puls perkembangan gambar anak dengan gambar lain yang normal, oleh karena itu terjadi variasi gambar anak. Hal ini seiring dengan perkembangan nalar pada diri anak. Bagi anak yang mempunyai perkembangan berbeda, dimana fungsi nalar sudah berkembang lebih cepat dari pada ekspresinya maka peristiwa tersebut berpengaruh juga dalam gambar.
Beberapa figur akan diungkapkan berbeda dengan anak yang lainnya, anak di suatu tempat tidak akan sama dengan yang lain. Namun, pada dasarnya pada usia SD yang lain. Perkembangan emosi nya ditandai oleh perkembangan keseniannya. Kondisi ini akan berubah jika perkembangan penalaran anak juga berubah. Sekitar tujuh sampai dengan delapan tahun (antara kelas I dan II) merupakan usia perkembangan penalaran anak, maka pikiran dan perasaan anak pun mulai berkembang memisah. Hasilnya terdapat anak yang penalarannya dan perasaannya kuat. Biasanya tipe anak yang kuat penalarannya cenderung menggambar dengan nuansa garis lebih dominan. Maka figur atau obyek lukisan ditampilkan lebih realistik. Sedangkan anak bertipe perasaan (emosional) ditunjukkan dalam gambar berupa blok-blok warna kuat dimana terdapat satu figur yang diberi warna lebih menyolok dari pada yang lain.


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah                         :  
Mata Pelajaran            :   Seni Budaya Dan Keterampilan
Kelas/Semester             :   V/1
Alokasi Waktu             :   2x35 menit

I.            Standar Kompetensi       :
Siswa mengkomunikasikan, menilai dan berkaya benda pakai yang mengandung unsur tekstur dengan berbagai teknik dalam lingkup wawasan lingkungan setempat

II.            Kompetensi Dasar
Berkarya membuat benda pakai yang mengandung unsur tekstur dengan berbagai teknik

III.            Indikator Pencapaian Kompetensi
Kognitif: Proses
1.      Mengidentifikasi menganyam berbagai bentuk objek dua dimensi
2.      Mengidentifikasi menganyam berbagai bentuk dan warna tentang karya dua dimensi menggunakan bahan yang ada dalam alam sekitar

 Kognitif: Produk
1.      Menyebutkan  menganyam berbagai bentuk objek dua dimensi
2.      Menjelaskan menganyam berbagai bentuk dan warna tentang karya dua dimensi menggunakan bahan yang ada dalam alam sekitar

Psikomotor
1.      Membuat  anyaman berbagai bentuk objek dua dimensi
2.      Membuat anyaman berbagai bentuk dan warna tentang karya dua dimensi menggunakan bahan yang ada dalam alam sekitar

 Afektif
Perilaku Berkarakter (individu)
1.      Melakukan komunikasi: bertanya dan berpendapat.
2.      Menghargai pendapat orang lain.
3.      Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Afektif Keterampilan Sosial
Melaksanakan Kerja sama.

IV.            Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Proses
1.      Siswa mampu mengidentifikasi menganyam berbagai bentuk objek dua dimensi
2.      Siswa dapat mengidentifikasi menganyam berbagai bentuk dan warna tentang karya dua dimensi menggunakan bahan yang ada dalam alam sekitar

Kognitif: Produk
1.      Siswa mampu menyebutkan menganyam berbagai bentuk objek dua dimensi
2.      Siswa dapat menjelaskan menganyam berbagai bentuk dan warna tentang karya dua dimensi menggunakan bahan yang ada dalam alam sekitar

Psikomotor
1.      Siswa dapat membuat  anyaman berbagai bentuk objek dua dimensi
2.      Siswa mampu membuat anyaman berbagai bentuk dan warna tentang karya dua dimensi menggunakan bahan yang ada dalam alam sekitar
    
Afektif
Perilaku Berkarakter (individu)
1.        Siswa dapat melakukan komunikasi: bertanya dan berpendapat.
2.        Siswa mampu menghargai pendapat orang lain.
3.        Siswa dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Afektif Keterampilan Sosial
Siswa mampu melaksanakan Kerja sama.

v  Karakter siswa yang diharapkan      :
Dapat dipercaya (Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung jawab (responsibility), Berani (courage), Integritas (integrity), Peduli (caring), Jujur (fairnes), cinta tanah air dan  Kewarganegaraan ( citizenship )

V.            Materi Pembelajaran
o  Berbagai benda pakai yang dibuat dari bahan bertekstur nyata dan semu, baik bahan alam maupun buatan dengan berbagai teknik.

VI.            Sumber Pembelajaran,  Alat yang diperlukan
v  Sumber belajar
-      Pengetahuan awal tentang anyaman
-      Teman sebaya
-      Buku pelajaran
-      Contoh anyaman dari guru

v  Alat yang diperlukan
-      Kertas
-      Gunting
-      Penggaris
-      Alat tulis

VII.            Metode Pembelajaran
1.      Model        : Cooperative Learning
2.      Metode     :
a.    Ceramah
b.    Tanya jawab   
c.    Praktik

VIII.            Kegiatan Pembelajaran
No.
Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran
Metode
Alokasi
Waktu
1.
Kegiatan Awal
*   Guru membuka kegiatan pembelajaran (mengucap salam dan berdoa).
Ceramah
7 menit
*   Guru mempresensi kehadiran siswa
*   Guru menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran.
*   Guru membacakan tujuan pembelajaran dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
*   Guru melaksanakan apersepsi (menggali pengetahuan siswa dengan melakukan tanya jawab tentang anyaman).
Tanya Jawab
3 menit
2.
Kegiatan Inti
& EKSPLORASI :
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
@  Siswa diminta untuk mempersiapkan peralatan yang akan digunakan.
@  Siswa diminta untuk mengamati contoh anyaman yang ditunjukkan oleh guru dan diminta untuk mendengarkan penjelasan mengenai contoh tersebut.
Ceramah
10 menit
& ELABORASI
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
@  Siswa didampingi guru mulai mengukur dan memotong kertas yang digunakan untuk menganyam.
@  Siswa dengan bimbingan guru mulai membuat anyaman dengan langkah-langkah yang dicontohkan oleh guru.
@  Siswa melanjutkan secara mandiri anyamannya.
@  Guru membimbing sambil melakukan penilaian kerja (psikomotor)


Ceramah
Praktik
Tanya jawab
35 menit


& KONFIRMASI
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
@  Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk bertanya jika ada hal-hal yang berhubungan dengan materi yang belum dipahami.
@  Siswa diminta untuk melanjutkan dirumah tugas yang belum selesai.
Tanya Jawab, Penugasan
5 menit
3.
Kegiatan Penutup
*   Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Ceramah
10 menit
*   Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.
*    Guru mengadakan refleksi
*   Guru menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa.
*   Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

IX.            Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
·      Siswa mampu menyebutkan menganyam berbagai bentuk objek dua dimensi
­      Tes Tulis
-     Unjuk kerja
-     Sebutkan menganyam berbagai bentuk objek dua dimensi
Format Kriteria Penilaian      
&  Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1

& Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.


2.
Praktik


Sikap
* aktif praktik
* kadang-kadang praktik
* tidak praktik
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1
4
2
1

Lembar Penilaian
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah Skor
Nilai
Pengetahuan
Sikap
1.
2.
3.
4.
5.






   CATATAN :
  Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.






Madiun, 19 Juli 2012
Mengetahui,
Kepala SDN ............




(                                   )


Guru SBK




(                           )